KEBUDAYAAN DI KOTA BATU
Nama : Tirza Priscilla Alfianto
NPM : 2191000430065
Kelas : Sejarah dan Sosiologi 2019 B
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS SEJARAH DAN SOSIOLOGI
IKIP BUDI UTOMO MALANG 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebudayaan atau budaya berasal dari Bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal). Budaya dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Kebudayaan di Indonesia memiliki banyak keberagaman atau biasa disebut dengan sub-kebudayaan. Sub-kebudayaan diartikan sebagai kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku, dan kepercayaan dari kebudayaan induknya.
Munculnya sub-kultur dalam kehidupan bermasyarakat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender. Kebudayaan Adat istiadat adalah sebuah kebudayaan yang sudah menjadi tradisi pada setiap masyarakat yang sudah menjadi ketentuan daerah tersebut. Salah satu contoh sebuah adat istiadat yang masih dilakukan pada sebuah daerah, yaitu adat istiadat yang terjadi pada masyarakat suku Jawa Timur .
Jawa Timur merupakan bagian dari Provinsi Jawa. Jawa Timur sendiri memiliki 9 Kota dan 29 Kabupaten dengan keberagaman budaya yang besar. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang Kebudayaan yang terdapat di Kota Batu. Kota Batu merupakan Kota dengan julukan Kota Wisata. Pada awal abad ke-19 Orang Belanda menyebut Kota Batu sebagai De Klein Switzerland” atau Swiss kecil di Pulau Jawa. Kebudayaan di Kota Batu cukup banyak dan beragam salah satu nya tradisi yang ada di Desa Oro Oro Ombo seperti acara Bersih Desa dan juga Jamasan Pusaka.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian dari Bersih Desa dan Jamasan Pusaka !
2. Bagaimana jalannya acara Bersih Desa dan Jamasan Pusaka ?
3. Apa manfaat dari tradisi Bersih Desa dan Jamasan Pusaka bagi masyarakat dan generasi muda?
1. 3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari Bersih Desa dan Jamasan Pusaka.
2. Untuk mengetahui dan memahami jalannya acara Bersih Desa dan Jamasan Pusaka.
3. Untuk mengetahui dan memahami manfaat yang diberikan dari acara Bersih Desa dan Jamasan Pusaka.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian
Bersih Desa merupakan suatu adat perayaan ( slametan ) atau upacara adat Jawa yang dilakukan pada bulan Sela atau Syawal, yaitu bulan ke-11 Kalender Jawa. untuk memberikan sesaji kepada danyang desa. Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan. Tujuan diadakannya Bersih Desa adalah untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu warga desa tersebut. Maka sesaji diberikan kepada danyang, karena danyang dipercaya sebagai penjaga sebuah desa. Sedangkan Jamasan Pusaka adalah suatu proses memandikan pusaka-pusaka keraton, yang biasa dilaksanakan setiap hari Selasa Kliwon pada bulan Sura (Muharram).
2. 2 Pelaksanaan
Dalam setiap desa di Indonesia pada umumnya memiliki cara yang berbeda beda dalam melakukan tradisi Bersih Desa ataupun Jamasan Pusaka. Pada Desa Oro Oro Ombo Kota Batu pelaksanaan Bersih Desa diadakan pada bulan Sela atau Syawal, yaitu bulan ke-11 Kalender Jawa. Dalam pelaksanaan Bersih Desa dikenal juga dengan istilah sedekah bumi. Dimana para warga masyarakat desa dengan sukarela membuat nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauk. Setelah acara upacara Bersih Desa selesai acara selanjutnya adalah Pertunjukan Wayang semalam suntuk yang di pimpin oleh dalang. Tradisi berikutnya adalah Jamasan Pusaka yang dilakukan setiap 1 tahun sekali. Proses pelaksaan Jamasan Pusaka pada malam 1 Sura ini memerlukan beberapa bahan yang perlu disiapkan adalah air biasa dengan kembang, air jeruk nipis, air yang sudah dicampur bubuk warangan, dan sabun.
1. Langkah pertama dimulai dengan mencelupkan benda pusaka ke dalam air kembang lalu menggosok keris yang berkarat dengan air jeruk nipis. Air jeruk nipis berfungsi untuk mengangkat karat yang ada pada benda pusaka seperti keris.
2. Setelah karat hilang langkah selanjutnya adalah mencelupkan benda pusaka ke dalam air warangan yang sudah dicampur dengan arsenik. Air warangan yang berawarna hitam pekat dan berbau menyengat ini nantinya berguna untuk memunculkan motif yang telah ditempa saat pembuatan benda pusaka. Proses kedua ini berjalan kurang lebih 15-20 menit agar motif yang telah ditempa dapat muncul kembali pada benda pusaka.
3. Langkah terakhir benda pusaka dicelupkan ke air biasa dan dibersihkan dengan sabun laludiangkat dan dikeringan di dengan kain handuk. Kemudian diolesi dengan minyak melati untuk melapisi benda pusaka dan membuat tampak berkilau dan wangi.
2.3 Manfaat dari Tradisi Bersih Desa dan Jamasan Pusaka bagi Masyarakat dan Generasi Muda
Kebudayaan yang ada di lingkungan sekitar dapat memberikan manfaat yang besar pada Masyarakat dan Generasi Muda. Berikut beberapa manfaat dari kebudayaan :
1. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap Budaya Lokal.
Dengan mengenali dan memahami budaya yang ada di lingkungan sekitar. Maka masyarakat dan Generasi Muda tidak akan kehilangan kesadaran terhadap identitasnya dan akan saling mencintai kebudayaan lokal.
2 Dapat memahami dan saling menghargai perbedaan
Dengan mendidik anak untuk menghargai perbedaan manusia seperti budaya, warna kulit, hingga kepercayaan, maka anak bisa lebih toleran terhadap lingkungan sekitarnya.
3. Menambah Wawasan tentang Kebudayaan di Lingkungan Sekitar.
Kebudayaan yang ada di lingkungan sekitar dapat menambah wawasan masyarakat dan generasi muda agar menjadi cerdas,berbudaya dan berbudi luhur.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Bersih Desa merupakan suatu adat perayaan ( slametan ) atau upacara adat Jawa yang dilakukan pada bulan Sela atau Syawal, yaitu bulan ke-11 Kalender Jawa. untuk memberikan sesaji kepada danyang desa. Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan. Tujuan diadakannya Bersih Desa adalah untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu warga desa tersebut. Maka sesaji diberikan kepada danyang, karena danyang dipercaya sebagai penjaga sebuah desa. Sedangkan Jamasan Pusaka adalah suatu proses memandikan pusaka-pusaka keraton, yang biasa dilaksanakan setiap hari Selasa Kliwon pada bulan Sura (Muharram). Bersih Desa dan Jamasan Pusaka dilaksanakan setiap 1 tahun sekali. Kedua tradisi ini memiliki banyak manfaat bagi Masyarakat dan Generasi Muda.
3. 2 Saran
Kebudayaan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Kebudayaan di maknai sebagai Pondasi Karakter Bangsa. Kebudayaan yang ada memiliki fungsi sebagai citra atau identitas suatu Bangsa. Oleh karena itu kita Kebudayaan harus selalu di lestarikan.
3. 3 Daftar Pustaka
1. https://id.m.wikipedia.org
2. https://ppid.batukota.go.id